Index   Back Top Print

[ AR  - DE  - EN  - ES  - FR  - IN  - IT  - PL  - PT ]

APOSTOLIC JOURNEY OF HIS HOLINESS POPE FRANCIS
TO INDONESIA, PAPUA NEW GUINEA,
TIMOR-LESTE AND SINGAPORE
(2-13 September 2024)

SAMBUTAN PAUS FRANSISKUS
DALAM PERTEMUAN DENGAN PARA PENERIMA MANFAAT
ORGANISASI AMAL

Kantor Konferensi Waligereja Indonesia
5 September 2024

[Multimedia]

___________________________

Saudara dan saudari terkasih, selamat pagi!

Saya sangat bahagia berada di sini bersama Anda sekalian. Saya menyapa Anda semua, khususnya Ketua Konferensi Waligereja, dan berterima kasih atas kata-kata sambutannya yang begitu baik. Saya juga berterima kasih kepada Mimi dan Andrew atas apa yang mereka bagikan bersama kita.

Sangatlah tepat bahwa para Uskup Indonesia memilih untuk merayakan peringatan seratus tahun berdirinya Konferensi Waligereja mereka bersama Anda semua. Kalian adalah bintang yang bersinar di langit nusantara ini, para anggota yang paling berharga dari Gereja ini, “harta karun” nya, dalam kata-kata diakon dan martir Santo Laurensius, dari masa Gereja perdana.

Izinkan saya memulai dengan berkata bahwa saya sepenuhnya setuju dengan apa yang Mimi[1] beritahukan pada kita: Allah “menciptakan manusia dengan kemampuan-kemampuan unik untuk memperkaya keragaman dunia kita.” Ia lalu menunjukkan pada kita tentang hal ini dengan berbicara secara indah tentang Yesus sebagai “mercusuar harapan kita”. Terima kasih!

Pengalaman menghadapi kesulitan bersama-sama, ketika semua orang melakukan yang terbaik, dan kita masing-masing memberikan kontribusinya tersendiri, memperkaya dan membantu kita menemukan kembali setiap harinya betapa penting bagi kita untuk bekerja sama: di dunia, di Gereja, di keluarga kita, seperti yang diingatkan Andrew[2] pada kita. Mari kita ucapkan selamat padanya karena telah berpartisipasi dalam kompetisi paralimpiade! Selamat! Tepuk tangan yang meriah untuk Andrew!

Selagi kita bertepuk tangan, mari kita bertepuk tangan dengan meriah untuk diri kita, karena kita semua dipanggil untuk menjadi, bersama-sama, “jawara kasih” dalam “Olimpiade” akbar kehidupan!

Para sahabat terkasih, kita semua saling membutuhkan, dan ini bukan hal yang buruk. Hal ini membantu kita semakin memahami bahwa hal terpenting dalam hidup kita adalah kasih (bdk. 1 Kor 13:13) dan untuk menyadari betapa ada begitu banyak orang baik di sekeliling kita.

Hal ini juga mengingatkan kita betapa besar Tuhan mengasihi kita, satu per satu dan masing-masing dari kita, bahkan dengan keterbatasan dan kesulitan kita (bdk. Rm 8:35–39). Masing-masing dari kita itu unik di mata-Nya dan Ia tidak pernah melupakan kita, tidak pernah. Mari kita selalu mengingat hal itu untuk menjaga harapan kita tetap hidup dan selanjutnya untuk berjuang, tanpa kenal lelah, guna membuat hidup kita menjadi anugerah bagi orang lain (bdk. Yoh 15:12–13).

Terima kasih atas pertemuan ini dan atas segala hal yang Anda semua lakukan bersama-sama. Saya memberkati Anda sekalian dan berdoa untuk Anda. Dan saya juga meminta Anda agar tidak lupa mendoakan saya. Terima kasih.

 

____________________________

 

[1] Mimi Mariani Lusli, kehilangan penglihatannya pada usia 17 tahun.

 

 

[2] Mikail Andrew Nathaniel, didiagnosis dengan gangguan spektrum autisme ringan. Sekarang didiagnosis dengan kelainan intelektual ringan. Andrew terpilih sebagai atlet paralimpiade kontingen Jakarta Timur dalam cabang olahraga renang.

 

 

 



Copyright © Dicastero per la Comunicazione - Libreria Editrice Vaticana